Pandemi COVID 19 membuat aktivitas di banyak sektor terganggu, salah satunya di sektor penerbangan. Akibat lockdown dan pembatasan penerbangan, maskapai penerbangan tidak mengoperasikan seluruh pesawatnya. Dengan demikian, sektor penerbangan pun semakin terpuruk dan memutuskan untuk mem PHK para karyawannya.
Termasuk yang dialami mantan pramugari Nur Shareen Mohd. Zaini. Ia mengalami PHK dari maskapai penerbangannya pada bulan Maret. Hal ini karena perusahaan terpaksa melakukan pemotongan anggaran yang sulit selama penerapan MCO pertama.
“Saat saat buruk di tahun 2020 jadi saya pikir sebaiknya saya menjual makan siang kemasan sambil mencari pekerjaan," kata Shareen. Mantan pramugari tersebut mengatakan bahwa ibunya adalah seorang juru masak sehingga ia memulai eksperimennya. Ia pun menjual berbagai makanan seperti ayam goreng kunyit, ayam masak kicap, ikan keli sambal, tauhu bergedil dan cucur udang .
Sayangnya, ibu tunggal ini tidak berhasil meraih penjualan dalam upaya pertamanya memasuki pasar F&B. Jadi, alih alih mendiversifikasi menunya, Shareen berpikir lebih baik fokus pada satu hidangan utama yang bisa mencuri perhatian. Akhirnya ia memutuskan untuk menjual nasi kukus ayam goreng berempah.
“Nasi kukus ayam goreng berempah adalah pilihan saya karena tidak terlalu sulit untuk disiapkan," jelas Shireen. Warung tersebut kemudian diberi nama “Nasi Kukus Pramugari” sesuai dengan profesi Shareen sebelumnya. Dan berkat tweet viral yang membuat kisah Shareen menjadi viral, bisnisnya pun menjadi berkembang pesat.
“Sejak postingan viral minggu lalu, bisnis berjalan dengan baik. Terakhir kali, saya hanya berhasil menjual 50 bungkus tapi sekarang rata rata saya menjual 100 bungkus per hari." Sebelumnya, pada 12 November lalu, pengguna Twitter dengan username @ryefortoday memposting tentang bisnis Shareen di Twitter. Tweet tersebut mendapat dukungan besar dari netizen dan telah di retweet lebih dari 4.900 kali!
Ketika ditanyai wartawan bagaimana rasanya menyulap bisnisnya dan menjadi seorang ibu tunggal, Shireen dengan yakin menjawab bahwa anaknya dibesarkan untuk hidup mandiri. “Saya selalu menjadi ibu tunggal yang bekerja. Anak saya telah dilatih untuk mandiri. Ketika saya masih terbang, ibu saya menjaganya tetapi dia kebanyakan melakukan tugas tugas dasar sendiri. Tidak ada bedanya sekarang. Saat saya pergi ke warung, dia akan mengerjakan pekerjaan rumahnya sementara ayah saya sesekali memeriksanya,” ungkap Shireen.